Hal-Hal Penting Maskapai Penerbangan dalam Merekut Pilot

Hal-Hal Penting Maskapai Penerbangan dalam Merekut PilotKesalamatan penumpang yang dipercayakan kepada para pilotnya membuat maskapai penerbangan harus merekrut para penerbang secara tidak asal-asalan. Dengan kata lain, besarnya tugas dan tanggung jawab seorang pilot dalam membawa pesawat mewajibkan airline memfokuskan diri dalam menerima para penerbang yang memiliki kapabilitas baik agar nantinya dapat menjalankan tugas sesuai yang diharapkan. Beragam tahapan tes yang harus dilalui oleh setiap pelamar untuk diterima sebagai pilot di airline yang tidak jauh berbeda saat mendaftar sebagai calon siswa pilot, mulai dari akademis, fisik, hingga mental. Secara umum, berikut beberapa hal penting oleh maskapai penerbangan dalam merekrut para pilot:

A. Keterampilan mengemudikan pesawat

Tugas utama seorang pilot ialah mengemudikan pesawat terbang. Tentu saja para pilot dituntut untuk harus memiliki keterampilan yang baik dalam keahlian tersebut. Keahlian teknis yang diperoleh selama pendidikan akan dinilai dengan maksimal agar pilot yang dipilih benar-benar sesuai dengan kriteria airline. Tak mengherankan kalau maskapai penerbangan mengutamakan pilot yang sudah siap kerja dengan memiliki lisensi MER untuk memperkecil hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak perlunya lagi pelatihan untuk memperdalam skill terbang. Ingat, keterampilan teknis menjadi salah satu poin yang mesti dimaksimalkan oleh penerbang untuk memperoleh peluang diterimanya menjadi pilot airline.

B. Kemampuan mengambil keputusan yang baik

Satu hal penting yang juga sangat diperhatikan oleh pihak maskapai untuk tidak salah memilih para pilot ialah bagaimana cara menyikapi atau kemampuan dalam mengambil keputusan bilamana suatu saat penerbangan mengalami berbagai masalah. Seumpama pesawat sedang take off dan terjadinya problem yang sehingga mengharuskan pilot mendarat darurat untuk menjaga keselamatan penumpang. Pengambilan keputusan merupakan perihal yang tidak boleh diabaikan, apalagi menyangkut nyawa orang banyak. Demikian, hal ini juga turut dijadikan sebagai salah satu penilaian airline dalam memilih calon pilot.

C. Kecerdasan emosional

Tak hanya sekadar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik dalam dunia penerbangan, tetapi juga perlunya kecerdasan emosional di mana pilot harus sebisa mungkin mengendalikan emosi ketika sedang marah. Betapa tidak, apabila kemarahan terus dibiarkan dan tidak terkendali dengan baik bukan tidak mungkin akan berpengaruh buruk terhadap penerbangan sehingga bisa membahayakan keselamatan para penumpang. Bayangkan kalau tingkat kemarahan pilot juga menyebabkannya mogok terbang, bukan hanya maskapai yang mengalami kerugian melainkan juga para penumpang. Oleh karenanya, para pilot diuji psikologisnya agar dapat memenuhi syarat menjadi pilot profesional.

D. Kesehatan fisik

Salah satu tahapan tes yang harus dilalui oleh pilot ketika memperjuangkan posisi di airline ialah cek kondisi kesehatan baik itu dalam hal fisik maupun juga mental. Terbebas dari obat-obatan terlarang dan mempunyai kondisi kesehatan yang mendukung memang menjadi pilihan maskapai dalam merekrut para pilot, bahkan beberapa jam sebelum take off pilot pilot harus cek kesehatan terlebih dahulu agar penerbangan yang dilakukan dapat berlangsung aman dan nyaman serta keselamatan penumpang lebih menjanjikan.

Melamar pekerjaan sebagai pilot airline memang tidaklah mudah, ada banyak tahapan-tahapan tes yang harus dilalui sebab hal ini akan bersangkutan dengan keselamatan para penumpang. Meski peluang kerja di dunia penerbangan terbilang cukup luas, namun mengingat tugas dan tanggung jawab yang besar seorang pilot mengharuskan maskapai penerbangan tidak sembarang untuk merekrut dan memilih para pilot.